Bagi Kamu yang Menganggap Vape Lebih Aman dari Rokok Konvensional, Ini Kata Dokter Tirta

Pernahkan terpikirkan mana yang lebih berbahaya mengonsumsi vape atau rokok biasa? Penggunaan rokok elektrik atau vape di Indonesia terus mengalami peningkatan signifikan.

Berdasarkan survei Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), tercatat sekitar 6,9 juta orang di Indonesia menggunakan vape, dan sebanyak 3 juta di antaranya merupakan pengguna aktif.

Tren ini tak lepas dari gaya hidup modern dan persepsi bahwa vape lebih “aman” secara kesehatan, dibandingkan rokok konvensional. Namun, anggapan tersebut dibantah oleh sejumlah ahli kesehatan, termasuk Dokter Tirta, yang aktif mengkampanyekan gaya hidup sehat di berbagai platform digital.

“Dari hasil penelitian, kandungan dalam vape terbukti mengandung zat berbahaya bagi kesehatan paru-paru,” ujar Dokter Tirta dalam salah satu tayangan di chanel YouTube, Sabtu, 12 April 2025.

Dokter Tirta menyoroti, meskipun vape baru populer dalam 5-8 tahun terakhir, dampak kesehatan dalam jangka panjang belum bisa dipastikan. Menurutnya, butuh waktu 10 tahun untuk mengetahui secara pasti, efek dari rokok konvensional, dan hal serupa kemungkinan besar berlaku bagi rokok elektrik seperti vape dan sejenisnya, untuk mengetahui bahayanya.

“Rokok aja butuh puluhan tahun untuk diteliti efeknya pada tubuh. Vape yang kandungannya juga berbahaya dan baru trend 5-8 tahun ini, penyakit yang akan muncul ke depan belum bisa kita prediksi,” jelasnya.

Salah satu kekhawatirannya adalah kandungan nikotin dalam vape yang bisa menimbulkan ketergantungan, terutama di kalangan anak muda. Hal ini menjadikan vape sebagai ancaman serius bagi generasi muda, karena mereka lebih rentan terhadap pengaruh lingkungan dan cenderung mengikuti tren tanpa memahami dampak kesehatannya.

Dokter Tirta pun mengajak masyarakat, khususnya anak muda, untuk lebih bijak dan sadar akan bahaya rokok elektrik. Ia mendorong agar masyarakat mulai mencari alternatif gaya hidup yang lebih sehat dan menjauhi kebiasaan yang berpotensi merusak kesehatan dalam jangka panjang.

“Penting untuk kita memahami bahaya vape sejak dini dan memilih opsi hidup yang lebih sehat,” tutupnya.

Dengan terus meningkatnya angka pengguna vape, edukasi publik mengenai bahaya vape dan dampak negatifnya menjadi hal yang semakin mendesak untuk dilakukan.***

(Habibie)

Share